Monday, May 25, 2009

Love Is Never Hurt

Cinta bagiku adalah sesuatu yang sulit aku genggam. Cinta bagiku adalah sesutau yang sulit aku raih. Tapi cinta bagiku akan tetap selalu indah. Dan cinta bagiku akan selalu berharga untuk diperjuangkan. Karena, walapun kamu tidak pernah menoleh ke arahku. Cinta akan tetap selalu melindungi hatiku. Melindunginya dari keinginan untuk memilki yang sangat merusak. Cinta akan terus menjaga agar apa yang aku rasakan padamu adalah suatu ketulusan.
Hatiku memang sakit. Aku tidak akan menyangkalnya. Jauh di dalam hatiku aku ingin kamu tahu kehadiranku. Tahu perasaanku padamu. Tahu ada sedikit keinginan di hatiku untuk memilikimu. Tapi cinta tidak pernah memaksa, dan tidak juga bisa dipaksakan. Kalau memang hatimu bukan untukku, akan kukubur perasaan ini di dasar hatiku. Dan akan kucari hati lain yang memang untukku.
Aku pernah begitu mengharapkanmu. Aku pernah begitu menginginkanmu. Aku pernah begitu ingin kamu akan terus di sampingku. Tapi, apa yang kudapat? Kehampaan. Aku kehilanganmu selamanya. Satu kesalahan yang begitu menyakitkan. Satu kesalahan yang menghancurkan segalanya. Satu kesalahan. Aku mencintaimu.
Karena aku mencintaimu, maka kamu pergi. Karena aku mencintaimu, aku menderita. Karena aku mencintaimu, semua hal yang indah menjadi mimpi buruk. Sungguh tidak adil bagiku. Bukankah cinta seharusnya indah? Bukankah cinta harusnya membahagiakan? Tapi, kenapa yang cinta berikan padaku hanya kehancuran?
Aku takut mencintai. Aku benci mencintai. Aku benci cinta. Aku tak ingin lagi mengenal cinta. Huh...tapi itu dulu. Semuanya berbeda sekarang. Setelah kutemukan arti cinta yang sebenarnya. Dan bahwa cinta dan keinginan untuk memiliki adalah beda. Sekarang aku mungkin belum sanggup mencintai orang lain seperti aku mencintaimu. Tapi, suatu hari nanti aku yakin akan ada orang lain yang bisa menghapusmu dari hatiku. orang yang memberikan hatinya tulus untukku. Orang yang aku cintai dengan tulus. Cinta yang lebih besar dari cintaku padamu.
Biarlah saat ini aku begini. Menikmati sisa penderitaan yang kurasaakan karena ketidakmampuanku untuk memilikimu. Sudah lama aku berhenti menangis untukkmu. Untuk cintamu yang tidak bisa kumiliki. Tapi penderitaan itu memang belum juga usai. Karena aku terlalu bodoh untuk bisa menghentikan keinginan itu. Hatiku masih menyimpan secuil harapan untuk bisa memilikimu.
Tapi waktu akan mengikis habis semuanya suatu saat nanti. Hanya sedikit lagi waktu yang aku butuhkan untuk mengikis perasaan yang secuil itu. Perasaanku padamu tidak lagi sebesar dulu. Sudah sangat jauh berkurang. Aku hampir bisa melupakanmu. Tak akan benar-benar melupakanmu sebentar lagi. Dan akan kuakhiri segala penderitaan ini. Penderitaan yang dulu kurasakan sangat panjang dan tak berujung.
Aku tak pernah membencimu. Tidak akan pernah. Walaupun penolakkanmu begitu menyakitkan. Itu toh bukan salahmu. Hakmu untuk menolakku. Hakmu untuk memilih orang yang akan mendampingimu mengarungi hidup ini. Hakmu untuk memilih cinta yang lain dan mengabaikan cinta yang kutawarkan.
Maka sesungguhnya ingin aku katakan padamu bahwa yang aku rasakan padamu sesungguhnya memang cinta. Kalau memang aku menodainya dengan keinginanku untuk memiklikimu hanyalah menunjukkan kalau aku manusia. Aku membiarkanmu bahagia meskipun orang lain yang ada di sampingmu. Aku selalu ingin kamu bahagia walaupun itu melukai egoku. Sesungguhnya yang aku rasakan padamu memanglah sebuah ketulusan.
Maka dengan tulus aku melepasmu pergi. Maka dengan tulus aku mendoakan kebahagian untukmu. Dan dengan tulus aku menyingkir dari jalan hidupmu. Kalau memang ada air mata, biarlah itu untukku mengobati egoku yang terluka. Good bye, my love!


May 22, 2009
Bila cinta bisa begitu menyakitkan, akankah benci bisa begitu menyenangkan? Tentu saja tidak. Cinta selalu indah. Ketidakmampuan untuk memiliki yang membuatnya terasa menyakitkan. Lalu benci? Dia hanya akan mengantarkan kesenangan semu untuk kemudian meninggalkan luka yang lebih dalam

No comments:

Post a Comment