Sunday, May 3, 2009

How If...

Bagaimana jika orang yang kita cintai ternyata mencintai orang lain yang adalah sahabat kita sendiri? Kalau aku, aku akan merestui mereka. Sungguh. Aku pernah mengalami ini. Dan aku katakan dengan jelas dan tegas pada sahabatku, apapun yang aku rasakan pada cowok itu, terimalah cintanya kalau memang dia juga mencintai cowok itu. Karena aku tahu cowok itu sangat baik dan bisa menjaga sahabatku. Begitu juga sebaliknya, sahabatku akan bisa membahagiakan cowok itu. Dan aku akan bahagia karenanya.
Apakah hatiku sakit? Tentu. Aku tidak akan munafik. Dan nyatanya aku juga manusia yang punya perasaan. Tapi cinta dan keinginan untuk memiliki itu beda. Dan sudah aku buktikan pada cowok itu kalau apa yang aku rasakan terhadapnya adalah cinta. Dan kubuktikan juga pada sahabatku kalau aku layak dia sebut sebagai sahabatnya.
Bagaimana kalau kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan dan tidak bisa meraih apa yang kita impikan. Ehm, maka itu berarti kita hidup di dunia nyata. Karena itulah sesungguhnya arti dari kenyataan. Kita boleh saja menginginkan segalanya. Tapi, kita hanya akan mendapat apa yang memang layak kita dapatkan. Apa yang memang menjadi hak kita. Apa yang memang sudah menjadi takdir kita.
Tapi tentu saja bukan berarti kita mengalah pada hidup. No! Kita harus berani bermimpi dan menantang hidup. To do our best to make our dreams come true. Tapi, kalau mimpi itu hanya tinggal mimpi, maka tinggalkanlah dan terus melangkah maju. Jangan pernah merasa apa yang kita lakukan adalah sia-sia, my friend. Karena selalu ada hikmah di balik setiap kejadian, maka akan ada kebaikan yang siap kamu tuai di kemudian hari dari kebaikan yang kamu tanam hari ini.
Lalu, bagaiman kalau dunia runtuh??? Ha...ha...ha... Well, sebenarnya kita akan hidup lebih baik dan bahagia kalau kita tidak terlalu menghawatirkan hidup itu sendiri. Just let it go with the flow. Kita selalu menginginkan banyak hal dalam hidup dan menderita karenanya. We want all, but we don’t even realize that all we are looking for is happiness and all we need is love. So, find out your own happiness, my friend. Dan percayalah ini tidak ada hubungannya dengan materi. Oh, tentu materi itu penting. Tapi bukan segalanya.
Satu hal yang selalu kita lupakan, terkadang apa yang harus kita lakukan dalam hidup hanyalah...HIDUP!

No comments:

Post a Comment